Profil

Selayang Pandang

SRI Institute berdiri pada 19 Agustus tahun 2020, melalui Notaris Siti Asmaul Khusnah, S.H dengan SK Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU-0040885.AH.01.01 dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT Sinergi Riset-Edukasi Indonesia. Meskipun legalitas SRI Institute terhitung baru, pengurus yang terdaftar di Akta Notaris, dalam prakteknya, telah lebih dari 10 tahun melakukan kolaborasi kerja seperti riset, pelatihan, fasilitasi, dan mereproduksi pengetahuan sosial terkait isu gender dan seksualitas maupun isu kelompok marginal lainnya. Berangkat dari aktivitas-aktivitas tersebut, pengukuhan eksistensi SRI Institute secara resmi dirasa perlu agar kerjasama yang dilakukan dapat lebih terorganisir, professional, dan semakin memberikan dampak yang lebih luas.  SRI Institute diinisiasi oleh 5 perempuan dengan latar belakang pengalaman, pendidikan, dan minat kajian yang beragam. Namun demikian, ke-limanya dipersatukan oleh semangat visi dan misi yang sama.

Profil

Unduh profil lengkap lembaga di sini: Company Profile PDF (Versi Bahasa Indonesia)

SRI Institute merupakan lembaga penelitian dan edukasi yang memiliki fokus pada isu gender dalam kaitannya dengan beberapa aspek seperti kebijakan, pemberdayaan ekonomi perempuan, agensi dan kepemimpinan perempuan, kebencanaan, teknologi, inklusi sosial, dan hak kesehatan seksual dan reproduksi. Secara umum, SRI Institute berupaya mengembangkan perspektif mengenai kesetaraan dan keadilan berbasis gender dalam menangkap dan menganalisa fenomena sosial di setiap level lapisan masyarakat. Namun, metodologi yang diperkaya oleh SRI Institute adalah elaborasi narasi-narasi lokal yang otentik dan merefleksikan pengalaman yang khas dari setiap subjek studi. Misalnya, SRI melihat bahwa narasi keseharian perempuan diyakini memiliki kontribusi dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Narasi tersebut juga merefleksikan tentang ragam peran perempuan bagi keluarga, komunitas, dan bahkan negara. Pendefinisian atas subjek perempuan tidak semata-mata berdasarkan pada perbedaan biologis atau atribut yang melekat pada tubuhnya melainkan sebagai proses menjadi. Singkatnya, perempuan (dan jenis kelamin lainnya) pada dasarnya adalah manusia yang otonom dimana konsep dirinya terbentuk dari caranya menarasikan makna dari setiap pengalaman berinteraksi dengan dunia sosialnya. Oleh karena itu, selain aspek rasio,  rekognisi aspek emosi, empati, dan toleransi, juga menjadi bagian dari proses reproduksi pengetahuan yang dilakukan oleh SRI Institute.

 

Pengalaman Kerja dan Mitra Lembaga

Tahun 2022

  • SRI Institute memiliki pengalaman dalam mengembangkan pendekatan pemberdayaan ekonomi khususnya kelompok rentan yang setara dan inklusif. Pada 12-13 April 2022, SRI Institute memfasilitasi pelatihan pemberdayaan ekonomi untuk kelompok perempuan rentan bagi Pusat Rehabilitasi Yakkum (PRY). Sebagai tahap lanjutan untuk meningkatkan kapasitas staff, pada 7-9 Desember 2022, SRI Institute memfasilitasi kembali pelatihan Intergrasi Gender Dalam Pengembangan Proyek bagi staff PRY yang dilanjutkan dengan proses coaching.
  • SRI Institute berkolaborasi dengan NLR Indonesia, Yayasan Karya Murni dan Yayasan Ayo Indonesia dalam Proyek Pengembangan Baseline untuk pelaku usaha penyandang disabilitas/kusta di dua wilayah (Kota Medan dan Kabupaten Manggarai). Kajian ini memetakan kebutuhan pendampingan kewirausahaan dan peningkatan ekonomi keluarga bagi penyandang disabilitas dan penyintas kusta. Laporan dapat diakses di NLR Indonesia 
  • Bekerja sama dengan UNDP dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, SRI Institute melakukan konsultasi dalam meninjau Strategi Gender untuk Proyek Kalfor. Tujuan keseluruhan dari konsultasi ini adalah untuk mengembangkan strategi, tindakan, dan rekomendasi yang bernilai inklusi sosial untuk Proyek Kalfor dan proyek lainnya dalam menjaga hutan di hutan bukan milik negara (APL). Tujuannya juga untuk merekomendasikan langkah-langkah untuk membangun struktur dan proses yang efektif yang akan memperkuat kesetaraan gender dan mempromosikan inklusi sosial.
  • Bekerja sama dengan Friedrich Ebert Stiftung (FES) dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), SRI Institute melakukan kajian tentang Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Selama dan Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan rekomendasi kebijakan alternatif pemenuhan hak, perlindungan dan pemberdayaan perempuan khususnya di bidang ekonomi selama dan pasca covid-19. Kajian ini berfokus pada program pemulihan ekonomi nasional, khususnya dukungan terhadap UMKM. 

Tahun 2021

  • SRI Institute memiliki pengalaman bekerja dalam baseline study. Pada tahun 2020-2021, sebagai bagian dari konsorsium UNDP-BNPB-RedR&YEU, lembaga SRI terlibat dalam Kajian Kebutuhan Pasca Bencana atau disebut dengan Jitupasna (Kajian Kebutuhan Pasca Bencana) untuk pandemi di 9 provinsi,. Studi ini menggunakan metode campuran dengan fokus pada kelompok berpenghasilan terendah yang terkena dampak pandemi. Dalam studi ini, SRI Institute memainkan peran penting dalam mengembangkan dan melakukan analisis gender untuk menangkap perspektif perempuan dan kelompok terpinggirkan lainnya.
  • Pada tahun 2021, SRI Institute bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), melakukan kajian untuk memperkuat sisi permintaan layanan (demand-side) bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak (KTPA). Kajian menggunakan pendekatan studi kasus di tiga wilayah di DIY (Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Gunungkidul) yang difokuskan pada isu kekerasan yang dominan dan dampaknya, faktor pendorong inisiasi masyarakat dalam mencegah kekerasan, alur penanganan kasus (termasuk aktor yang terlibat), dan aspek tantangan dan keberlanjutan.

Tahun 2020

  • Bekerja sama dengan Friedrich Ebert Stiftung (FES) dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (KemenkoPMK), SRI Institute melakukan kajian dampak pandemi terhadap perempuan di sektor informal. Penelitian dilakukan pada 6 bulan pertama pandemi, dengan menceritakan dampak dan strategi kelangsungan hidup perempuan di sektor informal di Provinsi Yogyakarta. Buku Ora Obah Ora Mamah hasil kajian dapat diakses di
  • Bekerja sama  Asisten Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), SRI Institute melakukan kajian untuk mengidentifikasi isu gender di sektor ekonomi. Kajian dilakukan dengan melibatkan kementerian mitra KPPBM (seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Tenaga Kerja). Selain memetakan isu-isu gender, studi ini juga mengidentifikasi bidang-bidang utama dan langkah-langkah integrasi gender dalam perencanaan dan penganggaran di kementerian masing-masing. Penelitian dilakukan pada tahun 2020. Laporan penelitian dapat diakses di
  • SRI Institute melakukan kajian terhadap narasi perubahan dari proyek Peduli tentang disabilitas yang dilaksanakan oleh konsorsium Pusat Rehabilitasi Yakkum (PRY). Studi ini menceritakan perubahan-perubahan yang terjadi di berbagai level di masing-masing area fokus CSO, termasuk merumuskan pelajaran dan rekomendasi untuk inisiatif serupa di masa depan. Laporan studi dapat diakses di PRY.