Fokus Kerja

Fokus Kerja

Pemberdayaan ekonomi perempuan

SRI Institute merupakan lembaga penelitian dan edukasi yang memiliki fokus pada isu gender dalam kaitannya dengan beberapa aspek seperti kebijakan, pemberdayaan ekonomi perempuan, agensi dan kepemimpinan perempuan, kebencanaan, teknologi

SRI Institute merupakan lembaga penelitian dan edukasi yang memiliki fokus pada isu gender dalam kaitannya dengan beberapa aspek seperti kebijakan, pemberdayaan ekonomi perempuan, agensi dan kepemimpinan perempuan, kebencanaan, teknologi, inklusi sosial, dan hak kesehatan seksual dan reproduksi. Secara umum, SRI Institute berupaya mengembangkan perspektif mengenai kesetaraan dan keadilan berbasis gender dalam menangkap dan menganalisa fenomena sosial di setiap level lapisan masyarakat. Namun, metodologi yang diperkaya oleh SRI Institute adalah elaborasi narasi-narasi lokal yang otentik dan merefleksikan pengalaman yang khas dari setiap subjek studi. Misalnya, SRI melihat bahwa narasi keseharian perempuan diyakini memiliki kontribusi dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Narasi tersebut juga merefleksikan tentang ragam peran perempuan bagi keluarga, komunitas, dan bahkan negara. Pendefinisian atas subjek perempuan tidak semata-mata berdasarkan pada perbedaan biologis atau atribut yang melekat pada tubuhnya melainkan sebagai proses menjadi. Singkatnya, perempuan (dan jenis kelamin lainnya) pada dasarnya adalah manusia yang otonom dimana konsep dirinya terbentuk dari caranya menarasikan makna dari setiap pengalaman berinteraksi dengan dunia sosialnya. Oleh karena itu, selain aspek rasio, rekognisi aspek emosi, empati, dan toleransi, juga menjadi bagian dari proses reproduksi pengetahuan yang dilakukan oleh SRI Institute.

Berita Terkait

Policy Brief Perempuan Tulang Punggung Ekonomi Keluarga di Masa dan Pasca Pandemi

RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak

Kunjungan dan Penjajakan Kolaborasi SRI Institute dan Komunitas Tuli Bisu

Pelatihan Pemberdayaan Perempuan Rentan

Episode 3: Sektor Informal, Gender dan Pandemi Covid-19

Episode 2: Menjadi Maskulin Positif atau Negatif?